Follow Us @soratemplates

Senin, 03 Januari 2022

Dua Ribu Dua Dua

01.37 0 Comments

 

source image : pinterest

Happy new year semua! After a long time aku hiatus dari blog ini, akhirnya ada kesempatan buat sharing lagi. Sudah 3 hari berjalan di tahun baru ini, how's it? Jujur, aku berharap semoga ditahun ini  much more better dari tahun kemarin. Kalau diingat lagi, tahun kemarin bukan tahun terbaik aku. Turn back the time, awal tahun kemarin dibuka dengan aku terserang Covid-19. Kemudian berlanjut banyak tangisan yang menghiasi bulan-bulan selanjutnya. Aku gagal tes CASN, kemudian resign dari pekerjaan dan mengalami jobless maybe around 1 month

Sedih? Pasti. Hampir "gila" rasanya. Keputusan untuk resign aku ambil karena sebelumnya aku melamar di salah satu perusahaan, lalu mereka memberiku lampu hijau dan feedback yang baik. Tapi, setelah 4 bulan aku tidak dapat kepastian lagi, disisi lain aku pun sangat butuh pekerjaan. Can't quite believe aku melewati semua itu. 

Tahun kemarin juga secara tidak langsung mengajarkan aku bahwa sometimes this universe conspires not to give what we want, meanwhile what we need. Menyesakkan memang, apa yang kita harapkan terjadi ternyata bukan rejeki kita, namun disitulah kita sudah mendapatkan nilai A+ nya. Secara tidak langsung aku menjadi pribadi yang lebih sabar, percaya akan takdir-Nya dan menyerahkan semua pada-Nya. 

Hal menyenangkan ditahun kemarin? Tentu ada. Akan ada pelangi setelah hujan. Aku bisa berkumpul bersama keluarga dengan waktu "jobless" yang ku punya. Senang melihat orang tua, saudara dan teman-teman. Tuhan sangat baik. Rencana nya luar biasa indah. 

Semoga ditahun ini aku, kalian, kita semua senantiasa dikelilingi oleh hal-hal baik. Mari petik pelajaran ditahun kemarin dan jadikan motivasi untuk menjalani hari ditahun ini. 

Senin, 30 November 2020

Rindu.

07.10 0 Comments

 

  Pernah ngga ngerasain susahnya move on? Jujur, dulu aku sempet meremehkan orang yang "gagal move on". Kenapa? Karena dulu aku berpikir kalau perasaan itu bisa dikalahkan dengan logika. Misal, 'ah, ga mungkin aku bisa gagal move on, sel otak aja tiap hari berganti. Ada yg hilang, tumbuh yang baru. Mana bisa kepikiran terus'. But in fact? Aku ngerasain itu. Ngerasain betapa susahnya move on selama 10 tahun!!

   Bukan ke mantan pacar, ataupun gebetan. Aku gagal move on dari orang yang sudah aku sukai sejak 10 tahun silam. Selama 3 tahun satu sekolah, satu tempat kursus, aku baru sadar kalau aku ngga pernah sekalipun ngobrol ke dia. Kenapa? Gugup, deg2an, auto keringet dingin, gagap. Sesuka itu ternyata aku ke dia setelah dipikir-pikir.

   Apa impact nya ke aku yang belum move on selama 10 tahun ini? Aku jadi susah buat membuka hati. Fyi, tiap ada yang deketin pasti aku selalu bandingkan sama si dia. Pun tidak dibandingkan, pasti pikiran aku masih ke dia. Sampai sekarang belum ada orang yang literally bisa buat aku lupa ke seseorang yang berhasil buat aku gagal move on!

  Capek? Pasti. Yang bisa aku lakuin sekarang cuma ikhlas dan doa ke Tuhan, kalo memang dia bukan takdir, semoga Tuhan memberikan gantinya yang lebih baik. Doa ku, semoga dia selalu sehat, dimanapun dia berada semoga Tuhan selalu melindunginya. Aamiin.


-dari Aku, yang sampai sekarang masih menunggu. I miss you.

Selasa, 22 September 2020

YA, UDAH!

05.24 0 Comments

 




    Tiba - tiba lagi random aja pengen cerita disini setelah menghadapi penat nya bekerja. Ditambah juga, keadaan yang mengharuskan kita untuk mengubah segalanya. Mulai dari work from home, study from home, PSBB dll. Kebayang kan betapa ribetnya situasi sekarang? Tapi sebelumnya, Aku mau bilang "congratulations, we have already survived so far!. I know it's hard but let's get through this together!"

    Akhir-akhir ini, Aku banyak menampung cerita dari beberapa teman. Banyak hal. Dimulai dari keresahan hati karena melihat beberapa orang sudah menemukan pasangan hidup mereka, keresahan akan masa depan. Ada pula beberapa kisah bahagia seperti mendapatkan pekerjaan, beberapa yang sudah menemukan 'hidup' nya lagi dan tak lupa secuil cerita tentang beberapa yang bingung akan perasaan mereka sendiri.

    Diusia yang hampir menginjak "quarter-life crisis", segala sesuatu terkadang tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Ekspektasi terkadang selalu berbanding terbalik dengan realita. Ketidakmampuan untuk menerima hal-hal seperti ini pun mulai membuat pikiran resah. "Kalau realita nya begini, Aku harus gimana?". Ada satu kalimat yang dilontarkan salah satu temanku, saat Aku menceritakan keluh kesahku akhir-akhir ini. "YA UDAH".


"Ya udah, kenyataannya hidup itu emang lucu",

"Ya udah, mau gimana pun, kalau bukan rejekinya ga bisa dipaksain",

"Kalau dia memang suka, dia akan memberi sinyal. Ya udah, jangan diambil pusing",

"Emang sulit untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan yang kita mau, ya udah, syukurin aja"


    Banyak lagi "Ya Udah" lainnya yang dilontarkan temanku ini. Menjadi dewasa itu sulit. Sampai-sampai ingin kembali lagi ke masa kecil, jika memungkinkan. Berpura-pura tegar dan harus menjadi tegar itu wajib. Tapi, jika lelah dan tidak kuat jangan dipaksa. Live the life as want to be. 


Rabu, 04 Maret 2020

A SKETCH OF PEN : WHY BOTHER COMPLAINING?

20.10 0 Comments


Well, akhir-akhir ini aku sering banget mengeluh. Entah terhadap hal-hal kecil ataupun yang lain. Sempet dulu beberapa minggu aku ngga buka Instagram which is disitulah banyak banget hal-hal toxic yang sering membuat aku kurang bersyukur (fyi, this is from my side point).

Pas buka IG, banyak melihat story life orang yang enak, hidupnya seperti ga ada beban. Dari situ, sering banget aku compare diri aku dengan mereka sampai akhirnya aku ngerasa lelah sendiri karena ga akan ada habisnya kalo aku tetep ngikutin lifestyle nya mereka. Singkat cerita, aku sengaja membatasi diri untuk buka sosmed (except Twitter lol). Semenjak itu, kehidupan ku berjalan as well as I expect. Udah jarang meng-compare diri ini dengan netizen, jadi lebih love myself dikit lah.

Singkat cerita, akhirnya aku mulai aktif di sosmed lagi, ya walaupun cuma kepo-kepo tanpa ngepost something. Udah mulai terbiasa dengan kehidupan netizen di sosmed dan membuat aku mikir bahwa they deserve to do anything bcs that’s their life, not mine. Mulai menerapkan sedikit sifat bodoh amat dalam diri tapi ga menutup kemungkinan sometimes rasa insecure itu bangkit lagi but it’s rare happen fortunately.

Sekarang aku lebih melihat kehidupan dari segi kacamataku. Beruntung Tuhan ngasih aku jalan hidup yang seperti sekarang dan menjukkan ke aku apa arti rasa bersyukur. Masih banyak orang diluar sana yang menginginkan kehidupan seperti kita, disaat kita malah mengeluh untuk meminta lebih. Saat lagi jenuh kerja, capek dengan drama kehidupan, ingat kalau ada orang-orang yang menerima kamu apa adanya yang sekarang lagi nunggu kesuksesan kamu dan mereka layak untuk kalian bahagiakan. You have a wonderful life, so why bother complaining?

Kamis, 20 Februari 2020

A SKETCH OF PEN : MERANTAU

17.56 0 Comments




Well, long time for me not continuing write a story here. I dunno is there anyone who’s keep waiting for my updating story? Lol! Straight to the point, kali ini aku cuma mau cerita dikit tentang kehidupan merantau.

Mungkin bagi sebagian orang banyak yang berpikir kalau merantau itu “menyenangkan”. Of course karena aku juga mengalami hal yang sama di fase-fase awal menginjakkan kaki di pulau orang.  Ada suatu kebanggaan dalam diri yang dirasakan saat orang tua menyetujui untuk melepas anaknya mencari ilmu dan rejeki di tanah seberang. Besides, we can decide everything by ownself. Kebayangkan kalau semisal dulu pas dirumah mungkin sebagian hal-hal kecil masih diatur sama orang tua, terus pas udah merantau apapun dikerjakan sendiri.

Homesick? Tentu pernah dan agak sering sepertinya. Tapi itu terjadi di fase awal aja. Mungkin baru proses penyesuaian. Sometimes, kalau pikiran lagi kalut suka menahan diri buat menceritakan keluh kesah ke orang tua. Ya balik lagi, you have to survive by yourself even mau tidak mau harus mau untuk meminta bantuan teman saat keadaan memang lagi urgent. Apalagi, mindset anak daerah seperti aku itu masih tertanam pikiran “jangan terlalu percaya sama orang yang baru dikenal”. That’s not wrong, indeed.

Last but not least, di daerah orang juga harus pinter bersosialiasi, pinter membawa diri, that’s the main point. Selama beberapa bulan merantau, jadi makin terasa kalau yang bisa menjaga diri sendiri itu ya cuma kita sendiri. Merantau juga secara tidak langsung bisa melatih mental menjadi lebih kuat, menjadi lebih bersyukur setiap hari dan pastinya mendewasakan diri.


Senin, 12 November 2018

[REVIEW] Innisfree Green Tea Cleansing Foam

06.45 0 Comments

Annyeong, welcome back yeorobun! Kali ini aku mau sharing  tentang honest review aku yang baru satu bulan ini pakai Innisfree Green Tea Cleansing Foam. Aku beli ini karena kebetulan sabun cuci muka aku habis dan pengen coba produk lain. Jujur aja sempet ragu mau beli ini karena yang nge-review nya baru sedikit. Tapi akhirnya aku kepincut juga karena dari sedikit yang review ternyata semua nya bilang hal-hal bagus tentang si sabun cuci muka ini. Well, langsung aja aku mau review tentang packaging nya dulu.


Untuk kemasan nya, Innisfree ini lumayan buat dibawa kemana-mana. Ukurannya 150 ml dan di ujungnya ada tube. Perpaduan warna hijau muda dan tua menurutku sangat menarik dan elegan. Mungkin ini juga jmenjadi ciri khas Innisfree untuk memperlihatkan bahwa produk-produk mereka berasal dari alam alias alami.


Tekstur dari si Innisfree ini bentuknya krim berwarna putih. Pas di aplikasikan ke muka juga ada busa-busa nya walaupun tidak banyak. Sabun ini juga ada wangi khas Greentea nya jadi pas cuci muka ada sensasi harum nya yang enak banget! Satu lagi yang aku suka, tingkat membersihkan nya daebak! Hampir tidak ada kotoran yang tersisa di kapas pas aku pakai toner sehabis cuci muka dan juga si Innisfree ini TIDAK bikin kulit kering. Trust me! Oh ya fyi, selama satu bulan ini aku jadi tidak gampang jerawatan. Mungkin ini juga efek dari si sabun cuci muka ini yang membuat wajah jadi lebih bersih.


Untuk bahan-bahan kandungannya tertera di belakang kemasan berupa hangul alias bahasa Korea. Untuk lebih jelas, temen-temen bisa langsung searching di Google yaa!


Hasil Pemakaian

- Kulit menjadi lebih bersih, ditandai dengan sedikitnya atau hampir tidak adanya kotoran yang menempel di kapas saat pemakaian toner.
- Membantu mengecilkan pori-pori
- Mampu mengontrol minyak di wajah
- Penggunaan pelembab sehabis cuci muka disarankan bagi yang memiliki kulit kering (karena bagi beberapa orang sabun Innisfree ini sedikit membuat kulit jadi kering)
- Kulit mati terangkat dengan baik

Rate : 8,5/10
Repurchase? Maybe Yes!!

Minggu, 19 Agustus 2018

Student Exchange : Trip to Malaysia

08.26 0 Comments


Wah, long time no blogging! Kali ini aku pengen sharing tentang pengalaman ku selama 1 bulan di Malaysia! Kali ini aku bakal cerita dikit kenapa aku bisa menjadi salah satu participant yang bisa ikut student exchange ke salah satu kampus ternama di Malaysia.

Jadi, awalnya aku bener-bener ga kepikiran bisa ikut program exchange 1 bulan ini. Awalnya memang udah tau karena di jurusanku ada program khusus untuk mahasiswa yang ingin menimba ilmu di Malaysia. Program yang pertama yaitu program 6 bulan di Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Nah program ini cuma buat mahasiswa kelas 'bilingual' aja. Terus ada juga program 1 bulan belajar di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Program ini bisa diikuti oleh mahasiswa kelas reguler dan bilingual. Kebetulan, aku salah satu mahasiswa dengan embel-embel 'bilingual' yang ikut program kedua. Kenapa ga yang pertama? Karena ada beberapa pertimbangan yang membuat aku tidak mengikuti program itu, so I decided to choose the second programme.

Untuk mengikuti exchange programme ke UKM, ada beberapa syarat yang harus dipatuhi such as; Toefl score, IPK, surat kesehatan, surat pernyataan and so on. Jujur awalnya aku udah mulai pesimis karena harus mengikuti seleksi dan harus rela to say good bye kalo misal ga kepilih. Well, kebetulan yang ikut dari jurusan ku lumayan banyak, ditambah jurusan IF dan Sistem Komputer. Akhirnya terpilihlah 30 orang mahasiswa yang akan study disana termasuk aku salah satunya :')

What to prepare?

Jadi dikarenakan keberangkatan kami setelah lebaran idul fitri (8 Juli 2018) dan pengumuman seleksi itu pas lagi puasa (sekitar pertengahan Juni), jadi waktu yang aku punya buat prepare lumayan banyak.

Passport
Nah benda ini wajib banget harus dipersiapkan. Bila perlu passport nya sudah siap 1 bulan sebelum keberangkatan.  Dikarenakan KTP tidak berlaku di luar jadi benda ini ibarat kayak nyawa kita selama disana, so everytime everywhere passport must to bring.

Koper
Untuk pemilihan koper juga perlu disesuaikan, biar ga rempong pas bawa barang di bandara. Kalau memang ingin membawa 1 koper besar pastikan kuat buat bawa nya karena pas sampai di asrama nanti takutnya dapet kamar yang paling atas (fyi: asrama nya ga ada lift). Kalau aku kemarin, cuma bawa 1 koper sedang dan 1 tas ransel.

Pakaian, Jilbab dll
Usahakan membawa baju secukupnya saja karena nanti disana kita bisa nge- laundry atau nyuci sendiri jadi jangan takut kalau nanti susah nyuci. Besides, takutnya nanti ada beberapa  baju yang ga kepakai karena pasti disana nanti kalian bakalan shopping baju  (karena diskon lumayan loh disana). Untuk yang berhijab, pastiin kalian bawa jilbab yang netral dan bisa di combine sama baju apapun. Takutnya nanti ada yang ga kepakai juga.

Skin care, peralatan mandi
Untuk ini kayaknya ga boleh banget ditinggal ya guys karena kemarin aku sempet mikir buat bawa sedikit skin care dan peralatan mandi ku sebab aku mikir nya mau beli disana aja. Tapi untunglah aku bawa semua karena ada beberapa skin care yang aku pake itu ga ada disana. Kalaupun ada harga nya lumayan mahal (apalagi produk lokal). Tapi ada juga beberapa produk skin care yang murah dan diskon nya mantul hehehe

Botol minum, tempat makanan
Kenapa aku saranin bawa ini, karena untuk berjimat a.k.a berhemat guys! As we know, biaya di Malaysia lumayan mahal apalagi sekedar buat makan. Nah karena porsi disana lumayan banyak, jadi aku saranin kalau yang ga habis makananya bisa di taruh di tempat makanan. Lumayan buat hemat makan malam wkwk..

Uang rupiah yang sudah ditukar ke ringgit
The last, sebaiknya juga bawa uang rupiah yang sudah ditukar ke ringgit karena pas sampai disana, kita belum tau dimana ATM untuk narik uang. Jadi buat jaga-jaga biaya hidup dan makan minimal 2-3 hari, sebaiknya uang ringgitnya dibawa dari Indonesia yaa!


Well, yang udah aku paparkan ini cuma beberapa barang yang umum aja ya yang sebaiknya di packing 3 hari sebelum keberangkatan, jadi pas H-1 keberangkatan bisa periksa lagi barang yang kurang.